alas kaki sebagai isolator















Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda dengan suhu, karena suhu adalah ukuran dalam satuan derajat panas. Kalor merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit.

Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita jumpai contoh-contoh penerapan prinsip perpindahan kalor, antara lain setrika, termos, proses memasak air, pakaian yang kering karena dijemur, dll.

Pernahkah kalian berjalan di atas aspal pada siang hari yang panas tanpa menggunakan alas kaki? Jika ya, tentunya cepat atau lambat kaki kita akan terasa panas. Nah, agar kaki kita tidak kepanasan, kita harus menggunakan alas kaki. Mengapa demikian? Karena pada umumnya alas kaki terbuat dari bahan yang tidak dapat menghantarkan panas, seperti karet, kulit dan lain-lain yang disebut dengan isolator. Benda yang bersifat isolator tidak dapat menghantarkan panas karena elektron-elektron kulit terluar dari suatu isolator terikat kuat pada atom-atom induknya dan perpindahan elektron praktis tidak mungkin terjadi. Sehingga panas yang disebabkan oleh radiasi matahari pada aspal tidak akan sampai pada kaki kita. Maka dari itu, jika kalian ingin keluar rumah, jangan lupa untuk menggunakan alas kaki ya... ^^

Komentar