Puisi BUNDA

Ntah kenapa akhir-akhir ini, aku sering sekali merasa kesal dengan mamah. Aku tak tahu.
Dan baru saja aku merasa marah dengan mamah.
Tadi pagi, aku mencuci tirai yang ada di kamarku. Karena sudah malam, aku pun berniat memasang tirai itu lagi. Karena tirai itu diletakkan di gantungan yang lumayan tinggi, aku pun menaiki meja di dekatnya. Tiba-tiba saja, brakkk* meja itu patah seketika. Aku pun terjatuh. Dengan tergopoh-gopoh, mamah datang. Mamah pun marah-marah. Marah karena aku lalai. Aku merasa sangat kesal. Kenapa mamah marah-marah? bukannya menanyakan keadaanku?
Aku pun langsung berlari ke dalam kamar. Berdiam diri. Aku kesal. Aku marah.
Saat aku sibuk berkutat dengan perasaanku, aku pun teringat dengan puisi yang di buat oleh Pak Rudy. Lalu Kubuka lemari bukuku. Kuambil map LKS ku. Kucari lembaran puisi itu. Ya.. ini dia. Kubaca dan akhirnya kurekam puisi itu dengan suaraku sendiri. Dengan berlinang air mata, kubaca dan kuhayati setiap kata-kata yang ada. Ya, salah besar aku marah dan kesal pada mamah. Mamah marah karena khawatir denganku. Takut jika ada bagian dari diriku yang terluka ataupun tidak sempurna lagi. Mamah tidak ingin hal itu terjadi. Maafkan aku Mah. Aku menyayangi Mamah. :)

Rekaman puisi ini dapat di download di sini atau dapat anda baca di sini

Komentar