MAGNUM langka?
MAGNUM .
dimana mana selalu tentang Magnum.
Langka? orang - orang bilang langka. Hingga kadang kelangkaan Magnumpun membuat para "magnum seeker" menggumam kesal dan tak jarang meluapkannya ke jejaring-jejaring sosial seperti facebook dan twitter yang sedang "in" saat ini.
Kelangkaan ini sebenarnya memang 'disengaja' oleh pihak Walls. Mengapa?
Kelangkaan ini merupakan salah satu strategi pemasaran pihak Walls untuk memperkenalkan kembali salah satu varian es krim tersebut.
Senior Brand Manager Wall's Magnum PT Unilever Indonesia Tbk, Meila Putri Handayani menjelaskan bahwa pihaknya menerapkan strategi paralel. Yaitu, Wall's gencar beriklan sejak awal meski stok barang belum siap sedangkan biasanya produsen akan menyiapkan dan mendistrbusikan prduk terlebih dahulu, baru kemudian beriklan.
Hal tersebut dilakukan untuk mencari tahu apakah pasar sudah mengenal produk rebranding tersebut atau belum, serta seberapa besar minat pasar. "sebab, konsumsi es krim di Indonesia baru 250 mililiter/orang/tahun," ungkap Meila.
Selain itu, kelangkaan dilakukan secara cermat. Dimana setiap distribusi dicatat pemesanannya agar dapat diketahui berapa yang laku atau tidak. Sehingga produsen dapat memutuskan tindakan apa yang akan diambil dalam sistem pemasaran es krim ini.
Kelangkaan yang cukup fenomenal di kalangan penggemar es krim ini juga mempengaruhi pemasarannya. Bagaimana tidak, saya yang bukan seorang penggemar es krim dan hanya terkadang saja membelinya juga ikut-ikutan penasaran untuk mencicipi es krim yang "langka itu". Enakkah?
Kelangkaan juga dapat menjadi salah satu faktor pendongkrak harga. Saya yang tidak begitu suka keluar rumah hanya berharap bisa mendapatkannya di paman paman yang lewat :D. Tetapi harganya mencapai 19 ribu/buah.
Strategi ini ternyata cukup berhasil. Pihak Wall's pun akan menaikkan produksinya secara bertahap.
Jika semua produsen menganggap hal ini menguntungkan. Apa kabar dengan kita para konsumen? :D
dimana mana selalu tentang Magnum.
Langka? orang - orang bilang langka. Hingga kadang kelangkaan Magnumpun membuat para "magnum seeker" menggumam kesal dan tak jarang meluapkannya ke jejaring-jejaring sosial seperti facebook dan twitter yang sedang "in" saat ini.
Kelangkaan ini sebenarnya memang 'disengaja' oleh pihak Walls. Mengapa?
Kelangkaan ini merupakan salah satu strategi pemasaran pihak Walls untuk memperkenalkan kembali salah satu varian es krim tersebut.
Senior Brand Manager Wall's Magnum PT Unilever Indonesia Tbk, Meila Putri Handayani menjelaskan bahwa pihaknya menerapkan strategi paralel. Yaitu, Wall's gencar beriklan sejak awal meski stok barang belum siap sedangkan biasanya produsen akan menyiapkan dan mendistrbusikan prduk terlebih dahulu, baru kemudian beriklan.
Hal tersebut dilakukan untuk mencari tahu apakah pasar sudah mengenal produk rebranding tersebut atau belum, serta seberapa besar minat pasar. "sebab, konsumsi es krim di Indonesia baru 250 mililiter/orang/tahun," ungkap Meila.
Selain itu, kelangkaan dilakukan secara cermat. Dimana setiap distribusi dicatat pemesanannya agar dapat diketahui berapa yang laku atau tidak. Sehingga produsen dapat memutuskan tindakan apa yang akan diambil dalam sistem pemasaran es krim ini.
Kelangkaan yang cukup fenomenal di kalangan penggemar es krim ini juga mempengaruhi pemasarannya. Bagaimana tidak, saya yang bukan seorang penggemar es krim dan hanya terkadang saja membelinya juga ikut-ikutan penasaran untuk mencicipi es krim yang "langka itu". Enakkah?
Kelangkaan juga dapat menjadi salah satu faktor pendongkrak harga. Saya yang tidak begitu suka keluar rumah hanya berharap bisa mendapatkannya di paman paman yang lewat :D. Tetapi harganya mencapai 19 ribu/buah.
Strategi ini ternyata cukup berhasil. Pihak Wall's pun akan menaikkan produksinya secara bertahap.
Jika semua produsen menganggap hal ini menguntungkan. Apa kabar dengan kita para konsumen? :D
Tujuan semua strategi itu, tentu, agar pasar produk ini kian luas; sesuai dengan kata magnum yang memang berarti besar
Komentar
Posting Komentar