The last ...

Hari ini, adalah "the last"
The last untuk hal yang sangat saya cintai

Dalam hidup ini, kita harus berkorban. Entah itu perasaan, harta, dan lainnya agar bisa tercapainya target yang diinginkan.

Hari ini, keputusan akan pengorbanan itupun saya ambil. Karena proses pencapaian target itu hanya akan berjalan dengan lancar jika saya bisa mengorbankan satu hal yang ini.

Keinginan untuk mempertahankan pasti selalu ada. Tapi, sudah sangat tidak mungkin karena keadaan yang sangat sulit seperti ini. Ya, saya harus memilih.

Memang mengambil suatu keputusan itu sangatlah sulit. Banyak hal dan sisi yang harus dipertimbangkan. Mengambil jalan tengah pun bukan cara yang tepat lagi kali ini.

Tegas. Ya, tegas adalah suatu sikap yang harus saya terapkan. Tegas dalam memilih. Walaupun ada yang bilang, "KITA SEPERTI ORANG YANG PALING JAHAT DI DUNIA".

Memilih ini, akan menyakiti hati yang itu. Tapi memilih yang itu, pasti menyakiti hati yang ini.
Semua pilihan mempunyai resikonya masing-masing. Pasti.

Sudah masuk hitungan tahun saya berusaha menahan untuk tidak memilih. Tapi pada akhirnya saya memang harus tegas memilih. Setelah saya tegas seperti ini, yang saya butuhkan hanya satu, PENGERTIAN.

Dengan pengertian, kita pasti bisa memahami sebab dan alasan mengapa seseorang berlaku seperti itu kepada kita. Setiap orang pasti memiliki alasannya masing-masing. Dan alasan-alasan itu tidak selalu datang dari diri orang itu sendiri. Bisa pula datang dari orang lain yang juga dikasihinya, keluarga.

Didunia ini, kita memiliki kadar tersendiri dalam mengasihi. Selain Tuhan, tentu orang tua, saudara, barulah orang lain. Hal itulah yang tentu manjadi pertimbangan terbesar dalam ketegasan ini.

Apapun yang terjadi diluar kehendak kita, itulah takdir Tuhan. Walaupun semua itu telah kita usahakan dengan maksimal dan penuh dengan kesungguhan. Tuhan pasti selalu memberikan kita yang terbaik. Tuhan juga selalu memiliki alasan tersendiri dalam mengatur hidup kita. Dan kita harus bisa memahaminya juga memikirkannya secara positif.

Pada akhirnya, hanya kata maaflah yang bisa kita ucapkan. Atas keterbatasan kita dalam mempertahankan hal yang kita inginkan tetapi diluar kehendak Tuhan. Mengertilah akan ketegasan ini. Karena inilah yang terbaik untuk kita. Biarlah Tuhan mengatur rencananya sendiri. Itulah yang terbaik.

Komentar