Pengalaman SNMPTN, SBMPTN, UM UGM, UII, UMBY, UAD, dan UMY

Good day!

Selamat buat kalian-kalian yang sudah diterima di universitas dan jurusan impian. Bagi yang belum, jangan berkecil hati. Masih banyak kesempatan lain di depan. Tetap rajin berusaha dan jangan lupa terus berdoa. Buat yang memutuskan untuk mengambil alternatif universitas dan jurusan lain, semoga kalian tersesat di jalan yang benar ya. Just like me. Alhamdulillah.

Kali ini aku akan berbagi cerita lika-liku perjalanan masuk kuliah yang sebenarnya jika dinikmati cukup seru juga. Hanya saja, kali ini bukan ceritaku (karna sudah agak lupa, mungkin lain kali yes). Melainkan, perjalanan pencarian tambatan perkuliahan adikku, Gita.

Sebelum dimulai, sekedar informasi adikku ini sangat berminat pada jurusan ilmu hukum. Dan supaya uang yang telah dibayarkan tidak mubazir, aku menyarankan untuk menambahkan satu jurusan lagi. Dan akhirnya dia memilih menambahkan jurusan psikologi. Berikut proses perjalanan menuju bangku kuliah:

1. SNMPTN
Pada tahap ini, adikku memilih jurusan ilmu hukum di Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Palangkaraya (UPR). Adikku bersekolah di SMAN 2 Palangkaraya yang berakreditasi A yang berarti 50% siswa di sekolah tersebut berhak mengikuti seleksi SNMPTN dan ia termasuk salah satu diantaranya. Proses ini dimulai kira-kira bulan Januari dan diumumkan sekitar tanggal 26 April 2017. Namun, hasilnya masih belum beruntung.

2. SBMPTN
Pada tahap ini, adikku langsung menuju ke Yogyakarta (tempat dimana aku menetap saat ini) untuk mengikuti seleksi di beberapa universitas swasta yang cukup bagus untuk menjadi pegangan sementara mengikuti proses SBMPTN. Kali ini adikku tetap memilih jurusan ilmu hukum di UGM, Universitas Padjajaran (UNPAD), dan Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM). Proses ini dimulai pada bulan April dengan mendaftar secara online di sbmptn.ac.id serta membayar dua ratus ribu rupiah (yang waktu itu) melalui salah satu cabang bank Mandiri di Yogyakarta. Lokasi tes yang ia dapatkan saat itu adalah FBS UNY . Hasilnya diumumkan pada tanggal 13 Juni 2017. Namun kali ini juga masih belum beruntung.

3. UM UGM
Karna adikku masih menginginkan berkuliah di UGM juga, kali ini iapun juga mengikuti jalur lainnya, yaitu UM UGM. Ia tetap memilih jurusan ilmu hukum dan psikologi (sekedar tambahan saja karena satu atau dua jurusan biayanya sama saja serta pertimbangan lainnya). Proses ini berlangsung selama bulan Mei 2017. Waktu itu, dia mendapatkan lokasi tes di SMKN 2 Depok Sleman yang alhamdulillahnya tidak begitu jauh dengan kosku di daerah Seturan. Hasilnya diumumkan pada tanggal 16 Juni 2017.

(Bagian berikut dilanjutkan per maret 2019. Hehe. Jadi sorry kalo ga lengkap track record penanggalannya ya. Yg penting kan ceritanya.)

4. UII
Di UII, adikku tes dua kali. Pada kesempatan pertama, Dia ambil dua jurusan, yaitu hukum dan psikologi. Proses administrasi tes cukup mudah. Hanya datang, ambil nomer antrian, membayar dan menunggu giliran tes. Di dalam ruangan tes komputer ada banyak slot. Setelah beberapa waktu kami menunggu tes pun selesai dan adikku belum beruntung pada kesempatan ini.

4. UMBY
Melanjutkan perjuangan, kami singgah di Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) daerah condong catur dekat dengan FE UII kampusku dulu. Di sini adikku hanya mendaftar dengan nilai rapor dan membayar sekitar Rp 250.000 kalau tidak salah dan diterima di jurusan psikologi. Ya, lumayanlah untuk pegangan. Karna kulihat akreditasi jurusan psikologi disini sudah baik.

5. UAD
Setelah itu kami melanjutkan petualangan esok harinya ke Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Di sini akreditasi jurusan hukumnya B dan jalur yang adikku gunakan masih sama seperti UMBY, jalur rapor. Alhamdulillah di sini juga lolos. Lumayan untuk tambahan pilihan.

6. UMY
Satu universitas swasta lagi kami sambangi. Yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Dulu dua sepupuku berkuliah di sini. Diantaranya jurusan Farmasi dan Keperawatan. Sekarang mereka sudah ada yang membuka apotek sendiri serta bekerja sebagai petugas kesehatan di salah satu perusahaan tambang di kalimantan timur. Kembali ke laptop, proses registrasi cukup mudah dan masih sama seperti saat aku daftar ke tempat yang sama untuk kuliah di tahun 2012. Tidak ada perubahan yang berarti baik proses registrasi maupun gedung-gedungnya. Jurusan hukum di sini masih akreditasi B. Jalur tes yang adikku pilih adalah jalur tes komputer juga. Lamaaaa sekali proses tesnya karna jaringan yang digunakan cukup lelet. Namun alhamdulillah, adikku lolos juga di sini. Lumayan menambah banyak pilihannya.

Sesampainya di kosku, kami mediskusikan segala pilihan yang sudah terkumpul. Namun, masih ada rasa belum puas. Adikku masih penasaran ingin mencoba UII sekali lagi karena akreditasi jurusan hukum di UII adalah A, yang mana jelas lebih baik dibanding pilihan-pilihan yang ada. Dan keesokan harinya, kami memutuskan untuk mencoba UII sekali lagi.

Alhamdulillah di percobaan kedua, adikku mampu lolos tes masuknya. Dan sekarang, adikku sudah berkuliah di FH UII semester ke-4 dan cerita ini baru bisa kupublish karna waktu dan niat yang terbatas. Hehe

Sekian. Semoga ada hikmah dan nilai positif yang dapat diambil. Buat yang lagi sibuk-sibuknya daftar kuliah di jurusan dan kampus impian semangat terus. Goodluck!

Komentar

  1. maaf sebelumnya... bisa minta soal pbt tahun lalu kak ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon maaf gak punya
      tapi kalau dirimu lagi tes ke UIInya, biasanya di depan kampus ada yg jual2 hardcopynya. Goodluck

      Hapus
  2. maaf ralat soal pbt UII tahun lalu ?

    BalasHapus

Posting Komentar